TV Syekh Burhanuddin Penguatan Digitalisasi Pendidikan, Dakwah dan Kearifan Lokal
Infonews - Iniiasiasi pendirian TV Syekh Burhanuddin ini adalah panggilan untuk mengisi ruang dunia maya berupa penguatan DIgitalusasi, Pendidikan, Dakwah, kearifan lokal dan jejak keulamaan syekh Burhanuddin ulama pengembangan Islam di Minangkabau (wafat 1111H/1699M).
Pilihan mengabadikan nama Syekh Burhanuddin pada Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin yang menjadi badan hukum penyeleggara Sekolah Tinggi Syekh Burhanuddin sejak 1978 lalu adalah keinginan kuat untuk mewariskan cahaya keilmuan dan hikmah yang beliau tinggalkan.
TV Syekh Burhanuddin menetapkan Tagline : "Mewarisi Cahaya, Menebar Hikmah Dari Ulama Minangkabau untuk Dunia” yang intinya pembakar semangat bagi pekestarian khazanah keilmuan, keislam dan kearifan lokal adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
VISI yang diusung adalah menjadi media digital rujukan dalam pelestarian, pengembangan, dan penyebaran nilai-nilai pendidikan, dakwah dan tradisi Islam rahmatan lil ‘alamin berbasis warisan keulamaan Syekh Burhanuddin.
Visi di atas dipertegas dengan MISI :
1. Menyajikan informasi pendidikan, dakwah, kajian, kearifan lokal dan sejarah keulamaan Syekh Burhanuddin.
2. Menjadi platform literasi Islam moderat berbasis pendidikan, tradisi dan intelektualisme Surau, Halaqah, Pondok Pesantren dan Tuanku
3. Mengembang kan dakwah kreatif dan edukatif untuk generasi muda, kaum milinial, dan pegiat media sosial melalui media digital.
4. Memfasilitasi jejaring keilmuan, alumni, dan institusi yang mengusung nilai-nilai tasawuf, tarbiyah, dan tarekat dan tradisi keulamaan Syekh Burhanuddin dan ahlussunah wal jamaah.
5. Mendukung pengembangan ekonomi syariah, pendidikan, dan zakat sebagai pilar kemandirian umat.
Urgensi Media
Media, dalam berbagai bentuknya cetak, elektronik, digital memiliki peran strategis dalam membentuk persepsi, menyebarkan informasi, dan memobilisasi masyarakat. Dalam konteks pendidikan Islam dan gerakan keumatan, media bukan hanya alat bantu, tetapi menjadi instrumen dakwah dan transformasi sosial.
Pendidikan Islam dalam Era Digital.
Akses Informasi Media memudahkan masyarakat mengakses ilmu keislaman dari berbagai sumber terpercaya, termasuk kajian ulama, kitab-kitab klasik, hingga fatwa kontemporer.
Pembelajaran Fleksibel: E-learning, video dakwah, podcast, dan platform belajar daring menjadi sarana efektif dalam menjangkau generasi muda yang melek teknologi.
Internalisasi Nilai: Melalui konten visual dan audio yang menarik, nilai-nilai Islam seperti akhlak, tauhid, dan syariah dapat ditanamkan lebih kuat dan kontekstual.
Media dan Gerakan Keumatan.
Membangun Kesadaran: Media berperan penting dalam menyuarakan isu-isu keumatan, seperti kemiskinan
Profil Syekh Burhanuddin Dalam Media
Berikut penjelasan singkat dan sistematis tentang Syekh Burhanuddin Ulakan dan pengaruh paham keagamaannya
Syekh Burhanuddin Ulakan. Nama lengkap : Syekh Burhanuddin bin Syekh Abdullah
Lahir Ulakan, Pariaman, sekitar abad ke-17 Wafat : Ulakan, 1704 M, Guru utama Syekh Abdurrauf As-Singkili (Syiah Kuala) di Aceh
Mazhab Syafi’i (fiqih), Asy’ari (akidah), dan pengamal tasawuf Tarekat Syattariyah
Paham Keagamaan Syekh Burhanuddin
1.Fiqih
Bermazhab Syafi’i, selaras dengan arus utama keislaman di Nusantara.
Menekankan pentingnya ijtihad dalam bingkai mazhab, dan menghormati hukum adat selama tidak bertentangan dengan syariat.
2.Akidah
Menganut akidah Asy’ariyah, yang moderat, adaptif, dan menyeimbangkan antara akal dan wahyu.
Menghindari takfiri (pengkafiran) dan mengedepankan sikap tasamuh (toleran) dalam menyikapi perbedaan.
3.Tasawuf
Mendalami dan menyebarkan Tarekat Syattariyah, dengan penekanan pada:
Pembersihan jiwa (tazkiyatun nafs) Zikir, wirid, dan suluk
Adab terhadap guru (murshid) dan sanad keilmuan.
Model tasawuf yang diajarkan bersifat sosial dan adaptif terhadap budaya lokal, bukan eskapis (lari dari dunia).
Pengaruh dan Warisan Keagamaannya
1.Kultural-Sosial
Mengislamkan Minangkabau secara damai dengan pendekatan budaya dan adat.
Membangun relasi harmonis antara adat dan syarak, yang melahirkan falsafah:
"Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah."
Memfasilitasi transisi dari kepercayaan lokal ke Islam melalui pendekatan sufistik.
2.Pendidikan
Mendirikan surau sebagai pusat pendidikan dan spiritual.
Menjadi pelopor sistem Surau Tarekat yang kelak melahirkan banyak tokoh ulama (seperti Tuanku Nan Tuo).
3.Politik dan Gerakan.
Gagasannya mengilhami gerakan pembaruan dan perlawanan kolonial berbasis agama, terutama di kemudian hari oleh murid-murid atau pengikut jalurnya.
Menjadi simbol spiritual bagi persatuan umat dan moralitas sosial di Minangkabau.
Relevansi Kini
Paham keagamaan Syekh Burhanuddin masih hidup di masyarakat Minang, terutama dalam bentuk praktik tarekat, surau, dan adat syarak.
Menjadi ikon dakwah Islam Nusantara yang memadukan tradisi, ilmu, dan keberadaban lokal.
Analisa Ilmiah TV Syekh Burhanuddin
1.Latar dan Landasan Filosofis
Inisiasi TV Syekh Burhanuddin merupakan respon historis dan kultural terhadap dinamika zaman digital, sekaligus bentuk ijtihad kultural dalam membumikan nilai-nilai warisan ulama Minangkabau.
Dengan mengangkat nama Syekh Burhanuddin Ulakan, media ini menegaskan continuity warisan keulamaan lokal sebagai fondasi pembangunan spiritual, sosial, dan intelektual umat.
Filosofi nama dan tagline:“Mewarisi Cahaya, Menebar Hikmah Dari Ulama Minangkabau untuk Dunia” ini
menunjukkan misi transformatif: lokal berakar, global berdampak.
2.Analisis Konseptual
Media Dakwah Digital TV Syekh Burhanuddin hadir dalam bingkai media dakwah berbasis komunitas dan kearifan lokal, dengan empat titik tekan utama:
a. Digitalisasi Pendidikan Islam
Membuka akses luas bagi masyarakat, terutama generasi muda, terhadap ilmu-ilmu keislaman klasik (kitab kuning, surau, halaqah) dalam kemasan modern (podcast, vlog, webinar).
Mendorong terjadinya blended learning antara warisan tradisi surau dan teknologi digital.
b. Kebudayaan dan Tradisi Lokal
Menjadi kanal dokumentasi dan edukasi tentang adat Minangkabau, nilai-nilai “adat basandi syarak” dan sejarah ulama lokal.
Melindungi budaya dari desakralisasi oleh budaya pop global yang seragam dan hedonistik.
c. Literasi Islam Moderat
Mengarusutamakan pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamin yang berpijak pada akidah Asy’ariyah, fiqih Syafi’iyah dan tasawuf sunni.
Menjawab tantangan ideologi transnasional (radikalisme, liberalisme, sekularisme) dengan narasi lokal yang kokoh.
d. Dakwah Transformatif dan Ekonomi Umat
Menguatkan pesan dakwah sebagai gerakan perubahan sosial: dari keilmuan ke kemandirian umat melalui pemberdayaan zakat, ekonomi syariah, dan UMKM pesantren.
3.Penguatan Identitas Keulamaan Lokal.
a. Kontekstualisasi Profil Syekh Burhanuddin
Diseminasi ajaran Syekh Burhanuddin melalui konten terstruktur akan memperkuat identitas keislaman lokal yang inklusif, tasamuh, dan bersanad.
Syekh Burhanuddin adalah model ideal ulama-murabbi: pendidik, pemimpin spiritual, dan pembaharu sosial.
b. Warisan Pendidikan dan Surau
TV ini menjadi living museum digital dari sistem pendidikan surau bukan hanya informasi, tapi atmosfer pendidikan rohani dan intelektual Islam klasik.
4.Urgensi Strategis
Media berbasis komunitas seperti TV Syekh Burhanuddin memiliki fungsi ganda:
Sebagai agen pelestarian nilai: Menjaga otentisitas dan narasi lokal dari dominasi narasi global.
Sebagai sarana regenerasi ulama: Melalui konten edukatif dan inspiratif, membentuk kesadaran keagamaan yang berakar dan adaptif.
Sebagai medium perubahan sosial Menyuarakan isu-isu strategis umat (pendidikan, zakat, ekonomi, moralitas) secara konsisten dan kontekstual.
5.Rekomendasi Pengembangan ke Depan.
1.Pemetaan Konten Berbasis Kurikulum Lokal
Mengembangkan program TV dengan acuan kurikulum Tarbiyah Islamiyah berbasis tradisi keulamaan Syattariyah.
2.Kolaborasi Komunitas dan Alumni
Mengundang partisipasi aktif dari jaringan alumni STIT, surau, pesantren, dan tokoh adat untuk memperkuat basis komunitas.
3.Penguatan Branding dan Distribusi Digital
Menjadikan TV ini hadir di semua kanal digital dengan identitas visual yang khas dan mudah dikenali generasi milenial.
4.Monetisasi dan Kemandirian Finansial
Mengembangkan model donasi, CSR, dan digital fundraising agar media tetap mandiri secara finansial.
5.Riset dan Kajian
Menjadi pusat produksi konten berbasis riset budaya, sejarah, dan keislaman lokal untuk penguatan narasi ilmiah dan valid.
Untuk diketahui TV Syekh Burhanuddin bukan sekadar media baru, melainkan ruang dakwah baru yang menyambung sanad spiritual dan intelektual ulama Minangkabau dengan zaman digital.
Ia adalah proyek warisan, pendidikan, dan transformasi umat berbasis tradisi dan teknologi. Hari ini Ahad, 13 April 2025M bertepatan dengan 14 Syawal 1446H telah dimulai tayangan TV Syekh Burhanuddin. DS.130525, (*).
Editor : Tim Redaksi